Jingga,
aku meletakkan jiwaku di tepian
senja
sendiri berdiri ditepian hati
sembari menunggu hari
Apa kau tahu, saat waktu tak
menjadi sempurna,
Ketika nuansa menjadi temaram,
Dan ketika hati tertunduk malu,
Aku kembali merindu
Ketika pagi adalah indah
Maka malam adalah anugerah,
Dan saat langit kembali biru, daun
ikut menari, Aku merindu,
Sampai aku harus berdiri ditempat
tinggi
Berharap bisa melihatmu dari atas
sini
Kau tak tahu sebesar apa aku
merindukanmu,
Jingga, Kaulah pagi-ku,
Senja-ku,
Dan malam-ku
Comments
Post a Comment