lagi sensi mungkin,,

hari ini di kantor aku nangis bombay, gegara pas aku makan snack yang notabene baru 1 buah, dan hendak ambil lagi karena beda jenis, ada seseorang yang ngeledek aku.

dia  (D)  : "Ken, le mangan ora okeh-okeh, engko tambah lemu."
Aku (A)  : (sambil mlongo" Ya ampuun pak, ini baru mau habis 2, baru tak cokot. "
D           : " lha iyo seng kelihatan gur 2, seng ra ketok embuh entek piro,"
A           : Speecless sambil nahan marah. 

kue yang tadinya ku pegang aku lempar ke atas meja. snack barengan yang sebelumnya ada dimejaku (karena si penjual tadi naruhnya dimejaku), aku ambil dan aku lempar ke meja tempat dia duduk.

A        : "Nih ambil, ntar ndak aku habisin"
D        : " eh,,marah to, aku cuma guyon"
dalam hatiku, guyon dari hongkong, sudah berkali-kali lho kamu bilang aku gendut, dan aku cuma diam saja karena aku masih menghormatimu sebagai teman oom-ku.

A       : " kalau guyon ki mikiir ! "

kataku akhirnya sambil nahan nangis.

akhirnya aku jalan keluar ruangan dan mencari mamah ku (mamah ku itu sebenarnya bulikku yang ngasuh aku dari kecil, dia sudah kuanggap pengganti ibuku. kebetulan kami bekerja di institusi yang sama).

aku nangis dan curhat ke beliau, awalnya setelah tahu permasalahannya, beliau cuma komentar biasa. kemudian aku bilang, " aku lho mah, nggak pernah ngatain orang berdasarkan fisik, arepo dia jelek, hitem, pendek, kok ya orang-orang itu picik pikirannya, ngeledek orang lain karna fisiknya " (sambil nangis tentunya),
dan yang buat sakit lagi adalah ucapan dia yang bilang kalau aku berbohong soal makanan yang sudah aku habiskan.

mamah kemudian menasihatiku panjang lebar, yang intinya tidak semua orang berfikiran terbuka, yang menjaga lisan untuk tidak menghina fisik orang lain, dan mungkin karena sekarang aku sedang sensitif, (karena kami baru berduka karena kematian simbah, dan aku semalam curhat karena merasa tidak nyaman dengan kerjaanku sekarang karena aku merasa stuck disana), guyonan yang biasanya aku tanggepi biasa, kini menjadi sangat menyakiti hati.

ya, aku memang sangat tidak suka jika melihat seseorang yang menilai orang lain berdasarkan fisik luar mereka. aku anggap mereka itu bukan orang dewasa dan hanya orang-orang yang berfikiran picik. apa mereka itu paling sempurna gitu badannya sehingga punya hak untuk mengata-ngatai orang lain?

ya, mungkin aku sedang sensitif, tapi aku tidak suka dengan orang yang merasa berhak tanpa mengaca pada dirinya sendiri.

Comments